Eter

Dewi Nurmalasari
3 min readOct 22, 2020

--

Google image metil tersier butil eter (MTBE)

Eter merupakan salah satu turunan alkana yang memiliki isomer fungsi dengan alkohol. Memiliki rumus molekul yang sama yaitu CnH2n+2O. Bedanya eter memiliki gugus fungsi -O- sedangkan alkohol memiliki gugus fungsi -OH.

Ada beberapa karakter yang dapat membedakan satu sama lain, yaitu:

  1. Alkohol dapat larut dalam air karena sifatnya yang polar, sedangkan eter kurang polar sehingga susah larut dalam air
  2. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada eter
  3. Alkohol bereaksi dengan fosfor pentaklorida (PCl5) membentuk asam klorida sedangkan eter tidak membentuk asam klorida
  4. Alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif seperti natrium membentuk hidrogen, sedangkan eter tidak dapat bereaksi
  5. Alkohol dapat dioksidasi menghasilkan keton, sedangkan eter tidak

Eter yang diproduksi dalam jumlah besar akhir-akhir ini adalah Metil Tersier Butil Eter (MTBE). Zat tersebut zat aditif yang ditambahkan dalam bensin dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bensin, karena dapat meningkatkan bilangan oktan pada bensin. Zat tersebut dibuat sebagai pengganti TEL atau Tetra Etil Timbal sebagai zat anti knocking.

Tata Nama IUPAC

Cara pemberian nama menurut IUPAC adalah dengan memandang bahwa eter merupakan gugus alkoksi (R–O–)yang terikat pada suatu alkana. Sehingga, eter disebut juga alkoksialkana. Letak gugus alkoksi (R–O–) pada alkana diberi nomor seperti pada penomoran terhadap gugus alkil dari suatu alkana yang bercabang

Tata Nama Trivial

Eter yang memiliki gugus alkil R sama dengan gugus R’ , disebut eter simetris dan penamaannya disebut dengan dialkil eter.
Eter yang memiliki gugus R tidak sama dengan R’ , penamaannya adalah: alkil (R) –alkil (R’)- eter, dengan memperhatikan urutan abjad.

Contoh pemberian nama pada eter

Sifat Fisis Eter

  1. Eter merupakan cairan tidak berwarna
  2. Mudah menguap dan terbakar
  3. Berbau enak (manis) tetapi mempunyai sifat membius.
  4. Senyawa eter dengan rantai C pendek berbentuk cair pada suhu kamar
  5. Semakin panjang rantai C suatu senyawa eter, maka titik didihnya akan semakin tinggi, namun tetap relatif rendah dibandingkan alkohol yang setara (memiliki jumlah atom C sama) karena di dalam alkohol terdapat ikatan hidrogen, sedangkan pada eter tidak ada.
  6. Kurang polar sehingga susah/tidak dapat larut dalam air. Pada suhu kamar, kelarutan eter dalam air hanya 1,5%

Sifat Kimia Eter

  1. Reaksi Pembakaran
Contoh reaksi pembakaran dimetil eter

2. Reaksi eter dengan fosfor pentaklorida akan menghasilkan alkil halida.

Contoh reaksi eter dengan fosfor pentaoksida

3. Reaksi dengan asam halida (HX)
Eter dapat bereaksi dengan asam halida (terutama HI) menghasilkan alkil halida dan alkohol.

Contoh reaksi eter dengan asam halida

Jika asam halidanya berlebih, akan menghasilkan 2 molekul alkil halida.

Contoh reaksi eter dengan asam halida berlebih

Pembuatan Eter

  1. Eter simetris dibuat dari dehidrasi alkohol menggunakan asam sulfat pekat pada suhu 140oC.
Contoh dehidrasi alkohol

2. Reaksi antara Na-alkoksida dengan alkil halida (Sintesis Williamson)

Contoh reaksi Na-alkoksida dengan alkil halida

Manfaat Eter

  1. Eter merupakan senyawa non-polar sehingga digunakan sebagai pelarut non-polar, misalnya lemak atau minyak. Dietil eter yang digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik. Pelarut pada parfum, pewarna, lemak dll
  2. Dietil eter pernah digunakan sebagai zat anestesi, tetapi sudah ditinggalkan karena memberikan efek samping mual dan pusing.
  3. Dimetil eter sebagai bahan pendorong pada aerosol atau spray
  4. Metil tersier butil eter sebagai zat aditif pada bensin untuk meningkatkan bilangan okatan untuk memperbaiki kualitas bensin.

Semoga Manfaat :)

--

--

Dewi Nurmalasari
Dewi Nurmalasari

No responses yet