Aldehida atau Alkanal
Sebelum masuk pada materi Aldehida ada baiknya perhatikan gambar di bawah ini.
Benda-benda seperti pada gambar di atas, biasanya ditemukan di laboratorium biologi. Binatang-binatang tersebut diawetkan dengan menggunakan formalin. Formalin adalah larutan yang digunakan sebagai cairan pembalseman dan untuk pengawetan spesimen hewan. Formalin ini adalah nama dagang dari aldehid yaitu formaldehida yang memiliki rumus molekul CH2O.
Formalin merupakan larutan yang tidak berwarna memiliki bau tajam dan sangat menyengat. Manfaat lain dari formalin digunakan dalam bentuk lebih encer sebagai desinfektan, dan pencuci anti bakteri dan untuk akuarium mengobati infeksi parasit pada ikan. Sifat disinfektan dari larutan adalah karena adanya formaldehida.
Aldehida merupakan senyawa turunan alkana yang mengikat gugus karbonil (─CO─). Jika salah satu elektron dari atom karbon pada karbonil mengikat atom H, maka termasuk kelompok aldehida atau disebut alkanal. Jika atom karbon pada karbonil mengikat gugus alkil, maka termasuk keton atau alkanon. Sehingga aldehida dan keton ini memiliki isomir fungsi. Rumus umum dari kedua senyawa tersebut adalah CnH2nO
Contoh isomir fungsi
Tata Nama IUPAC
- Pilih rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –CHO dan beri nama seperti nama alkananya dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “al”.
- Atom C pada rantai karbon diberi nomor, dimulai dari atom C yang mengikat gugus –CHO.
- Jika terdapat cabang, penamaan seperti tata nama alkana.
Tata Nama Trivial
Aldehida diberi nama dengan menghitung jumlah atom karbon (1: form-; 2: aset-; 3: propion-; 4: butir-; 5: valer-) dan ditambah akhiran -aldehida.
Sifat Fisis Aldehida
- Aldehida suku tinggi merupakan zat cair kental dan berbau enak, sering digunakan untuk campuran minyak wangi.
- Pada temperatur kamar, metanal merupakan zat yang berbau tidak enak.
- Untuk jumlah atom C yang sama, aldehida mempunyai titik didih dan titik lebur relatif lebih rendah dari pada keton.
Sifat Kimia Aldehida
- Reaksi Oksidasi
Oksidasi terhadap aldehida akan menghasilkan asam karboksilat.
Sifat sebagai pereduksi ini digunakan sebagai identifikasi adanya gugus aldehida dalam suatu senyawa. Oksidator yang dipakai adalah pereaksi Fehling atau pereaksi Tollens.
2. Reaksi Reduksi
Pereaksi Fehling terdiri dari Fehling A yang merupakan larutan CuSO4 dan Fehling B yang merupakan larutan garam signet (K-Na-tartrat). Gugus yang aktif dalam pereaksi Fehling adalah Cu2O.
Adanya endapan merah bata menunjukkan bahwa senyawa yang dimaksud mempunyai gugus aldehida.
Pereaksi Tollens sering disebut sebagai perak amoniakal, merupakan campuran dari AgNO3 dan amonia berlebih. Gugus aktif pada pereaksi Tollens adalah Ag2O yang jika tereduksi akan menghasilkan endapan perak. Endapan perak ini jika menempel pada dinding tabung reaksi akan menjadi cermin perak. Oleh karena itu, pereaksi Tollens sering disebut juga pereaksi cermin perak.
Reduksi terhadap aldehida akan menghasilkan alkohol primer
3. Pereaksi Grignard
Reaksi aldehida dengan pereaksi Grignard (R-Mg-X) membentuk garam magnesium. Apabila dihidrolisis, akan menghasilkan alkohol sekunder.
4. Reaksi dengan HCN
Reaksi aldehida dengan HCN akan menghasilkan sianohidrin.
Sintesa Aldehida
- Oksidasi Alkohol Primer
2. Reaksi ester dengan pereaksi Grignard
Manfaat Aldehida
- Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin (antiseptik).
- Formaldehida juga dimanfaatkan sebagan bahan baku untuk industri plastik melamin dan bakelit.
- Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya polivinilasetat (PVA) yang digunakan sebagai bahan lem dan paraldehida (obat tidur).
- Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan zat yang memberi aroma khas pada kayu manis, dan vanilin merupakan senyawa aldehida yang memberi aroma khas pada buah vanili.
Dikutib dari berbagai sumber. Semoga manfaat ;)